dr. Dije, Sp.OG, M.Kes || 2024-02-29
Spina bfida merupakan munculnya celah pada ruas tulang belakang, dikarenakan terganggunya pembentukan tabung saraf selama dalam kandungan. Sistem saraf berkembang dari piringan sel yang berada di sepanjang tulang punggung embrio.
Pada awal kehamilan, ujung-ujung pada piringan akan melengkung, menutup dan membentuk tabung saraf. Seiring berjalannya waktu akan berkembang membentuk otak dan sistem saraf pada tulang belakang. Bila proses ini terganggu maka akan menimbulkan cacat tabung saraf.
Spina bfida merupakan jenis cacat lahir yang mengenai tabung saraf dengan ditandai beberapa ruas tulang belakang janin tidak menutup sempurna sehingga menciptakan celah.
Jenis-jenis spina bfida
Spina bfida terbagi menjadi beberapa kelompok tergantung ukuran pada celahnya
a. Spina bfida okulta
Merupakan jenis spina bfida yang paling ringan, dikarenakan munculnya celah pada ruas tulang belakang berukurang kecil. Pada umumnya jenis spina bfida ini tidak mengganggu sistem saraf sehingga kemunculannya tidak disadari oleh si penderitanya.
b. Meningokel
Jenis spina bfida yang memiliki celah ruas tulang belakang yang lebih lebar dan besar. Pada kondisi ini, selaput pelindung mencuat keluar dari ruas celah tersebut dan membentuk kantung pada punggung bayi. Kantung pada punggung bayi tersebut berisi cairan sumsung tulang belakang tanpa serabut saraf. Penderitanya kemungkinan tidak dapat merasakan adanya kelainan tersebut.
c. Mielomeningokel
Jenis spina bfida ini merupakan jenis yang paling berat. Kantung yang terbentuk pada punggung belakang berisi cairan dan sebagian sumsung tulang belakang. Keluhan yang dirasakan oleh penderita tergantung dengan lokasi serta kerusakan saraf tulang belakang.
Beberapa kasus yang lebih parah, spina bfida ini dapat menyebabkan kelumpuhan total pada kedua kaki, serta penderita akan mengalami kesulitan untuk menahan buang air kecil atau sering disebut dengan inkontinensia urine dan mengalami kesulitan buang air besar.
Penyebab terjad spina bfida
Spina bfida terjadi dikarenakan tabung saraf yang tidak berkembang atau tidak menutup dengan sempurna ketika masa kehamilan. Tetapi untuk penyebab terjadinya belum diketahui secara pasti.
Berikut ini adalah beberapa factor yang diduga dapat meningkatkan terjadiya cacat lahir spina bfida diantaranya :
• Terdapat keluarga yang memiliki riwayat terkena spina bfida
• Mengonsumsi obat-obatan antikejang seperti asam valproate
• Mengalami kekurangan asam folat yang memiliki peran penting untuk perkembangan janin didalam kandungan.
• Memiliki riwayat penyakit diabetes dan memiliki berat badan berlebih atau obesitas
• Mengalami down syndrome atau Edward syndrome
Gejala spina bfida
Gejala yang muncul pada penderita spina bfida biasanya akan berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Jika mengalami spina bfida okulta biasanya bayi baru lahir akan mengalami adanya rambut pada punggung atau adanya lesung kecil dibagian punggung bawah.
Jika mengalami spina bfida meningokel dan mielomeningokel ditandai dengan adanya kantung yang mencuat pada punggung sikecil, kantung tersebut memiliki kulit yang tipis atau bisa juga terjad kantung tersebut tidak memiliki lapisan kulit sehingga cairan dan serabut saraf dapat terlihat.
Selain adanya kantung pada punggung, penderita mielomeningokel juga mengalami beberapa gejala berikut ini
• Tidak dapat menggerakan kakinya sama sekali
• Bentuk kaki, pinggul serta tulang belakan tidak normal
• Mengalami gangguan buang air kecil
• Mengalami kejang
Diagnosis ketika hamil
Ada beberapa cara untuk membantu mengetahui apakah sikecil menderita spina bfida atau cacat lahir selama masa kehamilan seperti
a. Melakukan tes darah
Dokter akan memastikan kadar AFP atau protein yang diproduksi oleh janin dan terkandung didalam darah bunda. Kadar AFP yang tinggi didalam darah bunda dapat menjad salah satu tanda bahwa sikecil mengalami spina bfida.
b. USG
Pengecekan secara virtual dapat membantu bunda mendeteksi apakah sikecil terkena spina bfida. Melalui tes ini bunda dapat melihat struktus tubuh sikecil, misalnya jeda ruas pada tulang belakang yang terlalu besar atau adanya benjolan pada tulang belakang.